Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2012

Panggil Aku Kartini Saja *

Apakah seorang wanita bisa diangkat menjadi pahlawan padahal ia adalah seorang yang pro Belanda di zaman penjajahan? Ataukah ia yang hanya dikenal melalui surat-suratnya tanpa pernah bertempur mengangkat senjata pantas menyandangnya? Tiba-tiba saja kalimat tanya di atas terlontar di sebuah jejaring sosial, dari seorang rekan yang berprofesi sebagai pemerhati sejarah sebagai pancingan untuk berdiskusi. Tentang polemik Kartini. Tentang banyaknya orang yang melupakan pahlawan wanita lain yang jauh lebih heroik dan berperang menggantikan atau bahkan bersama suaminya mengusir penjajah. Pramoedya Ananta Toer pernah menuliskan biografi Kartini, sebagai sebuah karya yang memang ditujukan sebagai konfrontasi pada pihak yang meragukan kepahlawananya. Apa yang menjadi pembeda adalah cara perjuangan yang diambilnya. Ia yang merupakan seorang perempuan pribumi menolak dipanggil Raden Ajeng. Sebagai putri seorang bupati, ia sebenarnya berhak menerima penghormatan itu. Tapi setegasnya ia tol

Melali ke Carik

Pariwisata menjadi bunga mawar yang sedang mekar dan begitu menggoda di Pulau Dewata. Hotel dan vila tumbuh bak jamur di musim hujan. Gaya hidup sebagian besar generasi penerus semakin berubah. Sementara sawah dan ladang perlahan menghilang ditelan zaman. Hari ini, siapa lagi yang mau jadi petani? Melali ke Carik Hari mulai beranjak senja. Awan putih berarak di angkasa menghalangi pancaran sinar matahari. Sawah terasering menghijau ditumbuhi padi yang sebentar lagi akan panen, bertingkat-tingkat begitu indah ke arah barat sepanjang mata memandang. Nun di bawah sana, lembahan Tukad Kunyit menyimpan misteri tersendiri. Sementara di arah yang berbeda, Pura Dalem Desa Adat Besang Kawan Tohjiwa berdiri tegak kesepian penuh kharisma di tengah persawahan yang kini sudah dilewati jalan kecil beraspal. Semua yang ada di hadapan saya ini membangkitkan nostalgia akan masa kecil dulu. Ketika saya dan teman-teman sepermainan bagaikan Si Bolang di layar kaca. Bayangan tentang ramai-ramai berjalan di